Selasa, 04 Februari 2014

Cerpen "Kegelapan Malam"


Suatu malam, aku bermimpi dan di dalam mimpiku muncul sosok wajah menyeramkan.  Aku terbolak balik dengan mata terpejam dengan suasana ketakutan. Aku mencoba untuk membuka mata. Tapi itu tidak bisa kulakukan karena aku merasa ketakutan, dan merasa seakaan dia ada di depan wajahku ketika aku membuka mata. Aku tidak bisa membayangkan hal itu jika akan benar-benar terjadi. Aku dengan perlahan-lahan mencoba untuk membuka mata.Dengan penuh kekuatan hati, dan akhirnya aku bisa membuka mata tanpa ada hal ganjil sedikit pun. Aku melihat jam dinding dan mendengar dentingan “Teng...Teng....Teng....” yang sudah menunjukkn pukul 6.00.
Aku bergegas ke kamar mandi dengan sambil berlari. Aku tidak melihat ada keset di depan pintu, aku menginjaknya dan terpeleset ke belakang”Duar......Duar.....”Aku terjatuh ke belakang sampai-sampai aku tak sadar kan diri . Ibuku terkejut mendengar suaraku terjatuh, dan bergegas berlari menuju kearahku. Dengan penuh kecemasan aku dibawa ke rumah sakit ternama di dunia. Aku di periksa oleh dokter ternama di sana. Setelah pemeriksaan sudah selesai, ternyata aku mengalami gagar otak. Ibuku terkejut banget mendengar penjelasan dokter.  

Aku tak menyangk a mengapa hal buruk bisa terjadi padaku, aku hanya bisa meratapi nasibku yang seprti itu.  Aku hanya terdiam dan menangis melihat kepurukanku. “Oh Tuhan....... mengapa engkau bisa-bisa nya memberikanku penyakit seperti ini......?????”. Kata itu seakan-akan muncul dengan sendirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 8.00. Akhirnya aku siap untuk di operasi. Dada tak bisa berhenti untuk berdebar-debar dan seakan-akan aku punya untuk hidup hanya 24 jam lagi. Aku masuk di ruang operasi yang gelap dan hanya ada  aku dan dokter yang menangani aku. Aku di bius dengan obat bius yang keras. Aku tak bisa sadarkan diri dan akhirnya operasi di jalankan. 5 jam telah berlalu, operasi yang ku jalani berjalan lancar. Setelah itu aku mencoba untuk membuka mata dan tiba-tiba  aku sudah berada di ruang perawatan biasa. Ibu tersenyum kepadaku dengan penuh kebahagian dan terharu sambil menangis bahagia. Aku berkata pada ibu dan berjanji untuk ekstra hati-hati. Jam 4.00 sore aku sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Sesampai dirumah aku di sambut oleh keluarga besarku dengan penuh senang hati dan gembiraaaaaaaaaa.

By : Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar