Zaman Barok
Musik Barok adalah musik klasik
barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque),
kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata Barok berasal dari bahasa Portugis,
barucco atau barocco yang berarti lonjong atau tidak datar. Istilah
ini untuk pertama kali digunakan oleh Denis Diderot
sebagai nama kesenian pada tahun 1750. Kata "Barok" juga berarti "mutiara
yang tidak berbentuk wajar", hal ini sangat cocok dengan seni dan
perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok”
pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Musik Barok juga
sering disebut sebagai awal Gaya Modern.
Zaman Barok
berada sesudah zaman pencerahan. Pengaruh pikiran manusia di zaman pencerahan
terus terbawa sampai dengan zaman barok. Selain pikiran, orang-orang di zaman
barok juga memperhatikan perasaan dan imajinasi (dalam bahasa Yunani phantasia). Orang-orang pada zaman ini berusaha menambahkan
kesan mewah dalam memperluas batas realita hidup dengan khayalan-khayalan yang
fantastis misalkan cita-cita. Sesuatu yang berlebihan atau ketidakwajaran di
zaman barok terlihat dalam cara orang memakai rambut palsu, etiket sopan santun
yang kaku, serta dunia yang dipandang sebagai dunia sandiwara dengan adanya
pameran, sutradara dan musik. Di dalam gereja sikap yang berlebihan terlihat
dari altar gereja yang dihias sedemikan rupa rumitnya sehingga menyerupai surga
yang terbuka, melebihi fungsi fungsionalnya sebagai meja atau mezbah sederhana.
Dengan demikian seni barok untuk membuat ibadat lebih atratktif, berkesan
dan surgawi.
Pada akhir abad ke 16, perkembangan
baru musik terjadi di Italia. Terinspirasi pada musik klasik Yunani, para
musisi Italia mengubah suara dan bentuk musik. Mereka tidak menyenangi musik
polifoni (banyak suara). Mereka mengembangkan musik dengan bentuk komposisi
yang sedikit, syair yang dimengerti, dan variasi dalam vokal dan permainan
musik. Elemen-elemen ini sangat terlihat dalam pementasan Opera-opera saat itu,
pementasan vokal, seperti dalam cantata dan oratorio, serta permainan musik
seperti dalam suita (kumpulan berbagai tarian pendek), sonata (intrumental),
dan orkes simfoni. Pada era Barok, permainan musik juga mulai mengenal
penggunaan nada-nada ornamen ini membuat permainan musik menjadi penuh dengan
variasi yang indah. Demikian juga dengan permainan keras dan lembut pada
bagian-bagian komposisinya.
Situsi
politik yang dominan terjadi di zaman barok adalah feodal atau
absolut. Kondisi politik seperti ini terlihat dari pembagian strata sosial di
dalamnya yaitu raja, bangsawan, rohaniwan (intelektual), penduduk kota
(pedagang), dan petani. Kondisi politik yang demikian membuat musik dipentaskan
terutama di istana, di gereja katedral, gereja katedral, kota, sekolah, di dalam kamar dan dalam gedung opera. Musik barok pada
abad 18 mendapatkan citra yang negatif karena berlebihan, kurang bermutu, dan
menurun. Penilaian negatif itu disebabkan kurang jelasnya harmoni dalam musik
Barok, melodinya yang sulit atau kaku dan terdapat banyak disonansi.
Sering kali eksperimen yang dilakukan berlebihan sehingga melampui batas.
Dampak negatifnya adalah musik dunia yang berlebihan ini dibawa masuk ke dalam
gereja.
Ciri-ciri karya pada Zaman Barok :
1.
Media
Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini
berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai menggunakan alat-alat
musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik.
Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, seperti viola dan
gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi
kelompok-kelompok musik.
2.
Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan
ritme bebas. Aksentuasi dilakukan karena perubahan harmonis dan nada-nada lang
dalam iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu
pola ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
3. Melodi
Melodi zaman
Barok sangat menarik perhatian bila dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman
Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang menggunakan ornamentasi di
luar akor iringan. Melodi banyak menggunakan teknik repetisi serta teknik
modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering
dilukiskan dalam bentuk akor-akor disonan.
4. Tekstur
Awal zaman
Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki dekade
berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum
pada zaman Barok adalah pemakaian alat musik basso continuo atau figure
bass.
Ciri-ciri
lain Musik Barok :
a. Musik Barok
menggunakan tempo cepat dan lambat, serta dinamik lemut (piano) serta keras
(forte).
b. Bentuk-bentuk
karya musik yang khas, sebagai berikut :
(1)
Bentuk musik instrumental, meliputi:
-
Concerto grosso : hidangan orkes simfoni yang diselingi permainan
solo sebuah instrumen.
-
Sonata : Hidangan
musik instrumentalia
-
Suita :
pertunjukan musik instrumen bercerita
-
Kantata : pertunjukan
musik yang sifatnya agung atau mulia
(2)
Bentuk-bentuk musik vokal, seperti chorale, oratorio, dan opera.
c. Mempunyai
tekstur poliponik yang disusun berdasarkan ilmu kontrapung (lawan nada).
d. Sudah mulai
menggunakan ornamen-ornamen, seperti trill, mordent, dan appogiatura.
e. Tonalitas
mayor dan minor sudah milai digunakan.
f.
Musik vokal mulai bergeser, sebaliknya musik-musik instrumentalia
mulai mendominasi.
g. Pada zaman
Barok, piano belum ditemukan, komposisi dikarang untuk hapsicord. Pantitur
musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan.
h. Musik Barok
hanya mencerminkan satu jenis emosi.
i.
Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.
j.
Dalam permainan piano, pedal jarang dimainkan saat memainkan
musik-musik Barok.
k. Musik Barok
penuh dengan energi dan semangat. Energi dan semangat ini disalurkan ke dalam sebuah
gerakan yang sangat teratur dan mantap.
l.
Lagu-lagu musik Barok cenderung untuk berganti-ganti akor pada
tiap birama, tiap ketukan atau tiap interval tertentu.
m. Warna suara
dalam musik Barok menampilakan sesuatu secara kontradiktif.
n. Orkestra
Barok intinya dalah kelompok alat musik dari keluarga Biola. Alat musik
keyboard ditambahkan sebagai kontinou. Biasanya pada musik gereja menggunakan
jenis organ. Pada musik sekuler menggunakan jenis harpsichord.
o. Melodi pada
musik Barok cenderung rumit. Akan tetapi melodi-melodi yang panjang dan rumit
dengan ornamen yang ditambahkan pada melodi utama, tidak musdah untuk
dinyanyikan.
p. Ciri yang
mudah dikenali dari melodi Barok adalah sering menggunakan sekuens.
Tokoh-Tokoh pada Zaman Barok :
1. Johann Sebastian Bash (1685-1750), karya : Oratorio Christmas and
Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in
D
2.
Jean Babtisme Lully (1632-1687), karya : The Miserere dan Opera
Gadmus et Hernione
3.
Goerge Frederick Handel (1625-1775) karya : Meziah, Judas
Maccabaeus, Israel Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes.
4.
Antonio Lucio Vivaldi (1678-1741)
5.
Claudio Monteverdi (1567-1643)
6.
A. Scarlatti (1660-1725)
7.
Henry Puncell (1659-1695)
8.
Girolamo Frescobaldi (1583-1643)
9.
Arcangelo Corelli
10. Jean-Philippe Rameau
11. Johann Pachelbel