Kamis, 13 Maret 2014

Sejarah Zaman Barok

Zaman Barok
Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750.  Kata Barok berasal dari bahasa Portugis, barucco atau barocco yang berarti lonjong atau tidak datar. Istilah ini untuk pertama kali digunakan oleh Denis Diderot sebagai nama kesenian pada tahun 1750. Kata "Barok" juga berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Musik Barok juga sering disebut sebagai awal Gaya Modern.
Zaman Barok berada sesudah zaman pencerahan. Pengaruh pikiran manusia di zaman pencerahan terus terbawa sampai dengan zaman barok. Selain pikiran, orang-orang di zaman barok juga memperhatikan perasaan dan imajinasi (dalam bahasa Yunani phantasia). Orang-orang pada zaman ini berusaha menambahkan kesan mewah dalam memperluas batas realita hidup dengan khayalan-khayalan yang fantastis misalkan cita-cita. Sesuatu yang berlebihan atau ketidakwajaran di zaman barok terlihat dalam cara orang memakai rambut palsu, etiket sopan santun yang kaku, serta dunia yang dipandang sebagai dunia sandiwara dengan adanya pameran, sutradara dan musik. Di dalam gereja sikap yang berlebihan terlihat dari altar gereja yang dihias sedemikan rupa rumitnya sehingga menyerupai surga yang terbuka, melebihi fungsi fungsionalnya sebagai meja atau mezbah sederhana. Dengan demikian seni barok untuk membuat ibadat lebih atratktif, berkesan dan surgawi.
Pada akhir abad ke 16, perkembangan baru musik terjadi di Italia. Terinspirasi pada musik klasik Yunani, para musisi Italia mengubah suara dan bentuk musik. Mereka tidak menyenangi musik polifoni (banyak suara). Mereka mengembangkan musik dengan bentuk komposisi yang sedikit, syair yang dimengerti, dan variasi dalam vokal dan permainan musik. Elemen-elemen ini sangat terlihat dalam pementasan Opera-opera saat itu, pementasan vokal, seperti dalam cantata dan oratorio, serta permainan musik seperti dalam suita (kumpulan berbagai tarian pendek), sonata (intrumental), dan orkes simfoni. Pada era Barok, permainan musik juga mulai mengenal penggunaan nada-nada ornamen ini membuat permainan musik menjadi penuh dengan variasi yang indah. Demikian juga dengan permainan keras dan lembut pada bagian-bagian komposisinya.
Situsi politik yang dominan terjadi di zaman barok adalah feodal atau absolut. Kondisi politik seperti ini terlihat dari pembagian strata sosial di dalamnya yaitu raja, bangsawan, rohaniwan (intelektual), penduduk kota (pedagang), dan petani. Kondisi politik yang demikian membuat musik dipentaskan terutama di istana, di gereja katedral, gereja katedral, kota, sekolah, di dalam kamar dan dalam gedung opera. Musik barok pada abad 18 mendapatkan citra yang negatif karena berlebihan, kurang bermutu, dan menurun. Penilaian negatif itu disebabkan kurang jelasnya harmoni dalam musik Barok, melodinya yang sulit atau kaku dan terdapat banyak disonansi. Sering kali eksperimen yang dilakukan berlebihan sehingga melampui batas. Dampak negatifnya adalah musik dunia yang berlebihan ini dibawa masuk ke dalam gereja.
Ciri-ciri karya pada Zaman Barok :
1.      Media Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai menggunakan alat-alat musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, seperti viola dan gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok-kelompok musik.
2.      Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan ritme bebas. Aksentuasi dilakukan karena perubahan harmonis dan nada-nada lang dalam iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu pola ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
3.     Melodi
Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian bila dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang menggunakan ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak menggunakan teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam bentuk akor-akor disonan.
4.     Tekstur
Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum pada zaman Barok adalah pemakaian alat musik basso continuo atau figure bass.
Ciri-ciri lain Musik Barok :
a.       Musik Barok menggunakan tempo cepat dan lambat, serta dinamik lemut (piano) serta keras (forte).
b.      Bentuk-bentuk karya musik yang khas, sebagai berikut :
(1)                   Bentuk musik instrumental, meliputi:
-   Concerto grosso : hidangan orkes simfoni yang diselingi permainan solo sebuah instrumen.
-   Sonata          : Hidangan musik instrumentalia
-   Suita             : pertunjukan musik instrumen bercerita
-   Kantata         : pertunjukan musik yang sifatnya agung atau mulia
(2)                   Bentuk-bentuk musik vokal, seperti chorale, oratorio, dan opera.
c.       Mempunyai tekstur poliponik yang disusun berdasarkan ilmu kontrapung  (lawan nada).
d.      Sudah mulai menggunakan ornamen-ornamen, seperti trill, mordent, dan appogiatura.
e.       Tonalitas mayor dan minor sudah milai digunakan.
f.        Musik vokal mulai bergeser, sebaliknya musik-musik instrumentalia mulai mendominasi.
g.       Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, komposisi dikarang untuk hapsicord. Pantitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan.
h.      Musik Barok hanya mencerminkan satu jenis emosi.
i.         Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.
j.         Dalam permainan piano, pedal jarang dimainkan saat memainkan musik-musik Barok.
k.       Musik Barok penuh dengan energi dan semangat. Energi dan semangat ini disalurkan ke dalam sebuah gerakan yang sangat teratur dan mantap.
l.         Lagu-lagu musik Barok cenderung untuk berganti-ganti akor pada tiap birama, tiap ketukan atau tiap interval tertentu.
m.    Warna suara dalam musik Barok menampilakan sesuatu secara kontradiktif.
n.      Orkestra Barok intinya dalah kelompok alat musik dari keluarga Biola. Alat musik keyboard ditambahkan sebagai kontinou. Biasanya pada musik gereja menggunakan jenis organ. Pada musik sekuler menggunakan jenis harpsichord.
o.      Melodi pada musik Barok cenderung rumit. Akan tetapi melodi-melodi yang panjang dan rumit dengan ornamen yang ditambahkan pada melodi utama, tidak musdah untuk dinyanyikan.
p.      Ciri yang mudah dikenali dari melodi Barok adalah sering menggunakan sekuens.
Tokoh-Tokoh pada Zaman Barok :
1.    Johann Sebastian Bash (1685-1750), karya : Oratorio Christmas and Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in D
2.       Jean Babtisme Lully (1632-1687), karya : The Miserere dan Opera Gadmus et Hernione
3.      Goerge Frederick Handel (1625-1775) karya : Meziah, Judas Maccabaeus, Israel Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes.
4.      Antonio Lucio Vivaldi (1678-1741)
5.      Claudio Monteverdi (1567-1643)
6.      A. Scarlatti (1660-1725)
7.      Henry Puncell (1659-1695)
8.      Girolamo Frescobaldi (1583-1643)
9.      Arcangelo Corelli
10.   Jean-Philippe Rameau
11.   Johann Pachelbel